Jumat, 13 Oktober 2017

MENYAJIKAN TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING PADA LAPORAN KEUANGAN





Menyajikan Transaksi dalam Mata Uang Asing pada Laporan Keuangan 


Oleh:
Tim Konsultan Pajak Russell Bedford SBR



Suatu perusahaan dapat melakukan transaksi valuta asing (mata uang asing) dengan dua cara, yaitu melakukan transaksi dalam mata uang asing atau memiliki kegiatan usaha luar negeri. Sebuah perusahaan memiliki kegiatan usaha luar negeri dapat melalui anak perusahaan, perusahaan asosiasi, ventura bersama atau cabang perusahaan. Untuk memberikan penjelasan bagaimana memasukan transaksi dalam valuta asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan perusahaan,  Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah memberikan panduan, yaitu sebagaiman diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 10). Di dalam PSAK 10 ini diuraikan kurs mana yang digunakan dan bagaimana melaporkan pengaruh dari perubahan kurs dalam laporan keuangan.

Transaksi dengan mata uang asing yang umumnya dilakukan perusahaan adalah:
  1. Transaksi yang timbul dari penjualan atau pembelian barang dengan mata uang asing
  2. Meminjam atau meminjamkan dana ke pihak lain dengan mata uang asing
  3. Memperoleh atau melepas aset dengan mata uang asing.

Suatu transaksi mata uang asing harus dicatat dalam mata uang fungsional. Definisi mata uang fungsional menurut PSAK 10 adalah “mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana perusahaan beroperasi”. Pada dasarnya mata uang fungsional adalah mata uang yang digunakan dalam transaksi pengukuran. Berbeda dengan mata uang pelaporan yang digunakan dalam menyajikan laporan keuangan. PSAK 10 mensyaratkan perusahaan untuk mengukur transaksinya menggunakan mata uang fungsionalnya dan membolehkan perusahaan menyajikan laporan keuangannya dengan mata uang apa saja. Hal ini disebabkan karna mata uang fungsional diharapkan dapat mencerminkan transaksi peristiwa, dan kondisi mendasari yang relevan. Sekali mata uang fungsional ditentukan, mata uang fungsional tidak berubah.

Faktor dalam menentukan mata uang fungsional adalah mata uang yang:
  1. Paling mempengaruhi harga jual, seringkali menjadi mata uang dimana harga jual untuk barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan;
  2. Dari suatu negara yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya sebagian besar menentukan harga jual dari barang dan jasanya; dan
  3. Mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang atau jasa (biaya didenominasikan dan diselesaikan).
Untuk selengkapnya baca di sini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar