Kamis, 26 Januari 2017

PERATURAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT (2) ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

NEWSLETTER RUSSELL BEDFORD SBR Edisi No. 1, Januari 2017




Edisi No. 1, Januari 2017


Oleh:
Tim Konsultan Pajak Russell Bedford SBR


Pada 4 Januari 2017 pemerintah  telah mengundangkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 261/PMK 03/2016 yang merupakan peraturan terbaru atas Pajak penghasilan (PPh) dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas tanah dan/atau bangunan.  PPh atas pengalihan hak atau perjanjian pengikatan jual beli tersebut adalah bersifat final, sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (1) PMK No. 261/PMK 03/2016, sebagai berikut: a) pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan; atau b) perjanjian pengikatan jual beli atas tanah dan/atau bangunan beserta perubahannya, terutang Pajak Penghasilan yang bersifat final. Adapun besarnya tarif PPh di atas adalah sebesar 0% hingga 2,5%, tergantung dengan pihak mana pengalihan hak/pengikatan jual beli dilakukan serta bentuk objek  yang dialihkan/diikat perjanjian pengikatannya.

Pengertian Hak atas tanah dan/atau bangunan sebagaimana diatur  dalam PMK ini adalah semua hak atas tanah dan/atau bangunan antara lain dapat berupa:
a.
hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, dan hak pakai, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang mengenai peraturan dasar pokok-pokok agraria;
b.
hak milik atas satuan rumah susun dan kepemilikan bangunan gedung satuan rumah susun sebagaimana diatur dalam Undang-Undang mengenai rumah susun.

Sedangkan Perjanjian pengikatan jual beli atas tanah dan/atau bangunan adalah merupakan kesepakatan jual beli antara para pihak yang dapat berupa surat perjanjian pengikatan jual beli, surat pemesanan unit, kuitansi pembayaran uang muka, atau bentuk kesepakatan lainnya antara pihak yang menjual atau bermaksud menjual tanah dan/atau bangunan dan pihak yang membeli atau bermaksud membeli tanah dan/atau bangunan.

Dalam melakukan perhitungan besarnya PPh atas penghasilan dari perjanjian pengikatan jual beli atas tanah dan/atau bangunan beserta perubahannya dilakukan berdasarkan tarif dari jumlah bruto, yaitu:
a.
nilai yang sesungguhnya diterima atau diperoleh, dalam hal pengalihan tanah dan/atau bangunan dilakukan melalui pengalihan yang tidak dipengaruhi hubungan istimewa;atau
b.
nilai yang seharusnya diterima atau diperoleh, dalam hal pengalihan tanah dan/atau bangunan dilakukan melalui pengalihan yang dipengaruhi hubungan istimewa.

Selengkapnya di …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar